KH. M. Ja'far Shodiq Syuhud

Profil KH M. Ja'far Shodiq Syuhud
Profil KH M. Ja'far Shodiq Syuhud

KH. M. Ja’far Shodiq adalah putra keenam dari KH. M. Syuhud Zayyadi dan Ny. Hj. Masluha Muzakki.

Pendidikan awal dimulai dari rumah. Belajar membaca Al-Quran dari seorang ustadz Al-Khoirot yang bernama Ustadz Miskari. Saat itu sistem belajar membaca Al-Quran dasar masih menggunakan sistem mengeja. Metode membaca Al-Quran sistem Qiroati dan Iqro’ belum ada saat itu.

Setelah proses belajar mengeja selesai, pelajaran membaca Al-Quran dilanjutkan dengan membaca surat-surat pendek yang ada pada juz 30. Dalam tahap ini beliau belajar pada ibunya yakni Ny. Hj. Masluha Muzakki.

Setelah selesai membaca Juz 30 atau Juz Amma, mulai melanjutkan belajar membaca Al-Quran secara sorogan pada ayahanda KH. Syuhud Zayyadi sejak Juz 1 sampai 29.

Setelah usia sekitar 6 tahun, tibalah waktunya masuk Sekolah Dasar (SD) Negeri Karangsuko pada pagi harinya. Sedangkan pada siang harinya sejak jam 12.30 sampai jam 17.00 belajar ilmu khusus agama di madrasah diniyah Annasyiatul Jadidah. Program sekolah diniyah yang berada di bawah Pondok Pesantren Al-Khoirot.

Di samping itu, Kyai Ja’far juga masih belajar ilmu Nahwu dan Shorof secara khusus dari Kyai Syuhud sendiri.

Belajar di Pesantren Nurul Jadid

Setelah lulus SD dan Madrasah Diniyah, Kyai Ja’far melanjutkan pendidikannya ke Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo. Di sana ia belajar cukup lama. Seluruh pendidikan formalnya dilakukan di sini mulai dari Madrasah Tsanawiyah sampai lulus program sarjana Strata 1 (S1) IAINJ (Institut Agama Islam Nurul Jadid).
Pada waktu yang sama, beliau juga belajar kitab kuning pada para masyayikh dan pengasuh Nurul Jadid seperti KH. Wahid Zaini, KH. Zuhri Zaini dan KH. Hasan Abdul Wafi.

Kyai Ja’far cukup lama mondok di Popes Nurul Jadid sampai dipercaya untuk mengajar di perguruan tinggi IAINJ bahkan setelah ia berhenti dari Nurul Jadid.

Studi Program Master

Setelah menyelesaikan pendidikan program Sarjana Strata Satu (S1) di IAI Nurul Jadid, kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yakni program pascasarjana Strata Dua (S2) jurusan Sosiologi di salah satu perguruan tinggi di Malang.

Studi Khusus Islam di Makkah, Arab Saudi
Pada tahun 2008, Kyai Ja’far melanjutkan pendidikan kajian khusus Islam di Makkah Arab Saudi. Beliau berguru pada dua ulama Ahlussunnah Wal Jamaah di Makkah Al-Mukarromah yaitu Sayid Ahmad Al-Maliki, putra Sayid Muhammad bin Alwi Al-Maliki dan Syaikh Muhammad Al-Yamani, putra Syaikh Ismail Al-Yamani. Masa studi di Makkah tidak lama, sekitar setahun lebih dan kembali ke Tanah Air.

Kembali ke Tanah Air

Pada tahun 2009, Kyai Ja’far kembali ke Indonesia untuk mengabdikan diri pada pesantren dan masyarakat. Pada Mei 2009, pendidikan formal MTS dan MA didirikan untuk pertama kalinya dan diadakan launching pendidikan formal yang melibatkan Pejabat Kemenag, Camat, Kepala Desa, tokoh pendidikan dan tokoh masyarakat. Kyai Ja’far menjadi Kepala Madrasah pertama di Madrasah Aliyah Al-Khoirot mulai tahun 2009 sampai 2011. Setelah wafatnya Kyai Ali pada tahun 2011, beliau mundur sebagai Kepala Sekolah MA Al-Khoirot, dan fokus mengabdikan diri pada masyarakat dan pesantren menggantikan tugas-tugas yang biasa dilakukan oleh Almarhum Kyai Zainal Ai Suyuthi.

Di samping itu, Kyai Ja’far juga mengajar kitab kuning pada setiap hari Minggu sore dari Jam 4 sampai 5 sore yang diikuti oleh seluruh santri putra dan putri (via speaker). Mengajar Madin Tsanawiyah (Wustho 1 dan 2) dan Ma’had Aly untuk bidang studi Tafsir Ayat Ahkam.

Media Sosial

Berikut akun resmi media sosial Kyai Ja’far. Silahkan difollow:

Facebook: http://www.facebook.com/jafar.sodiq
Twitter: https://twitter.com/jafarsyuhud

0 Komentar