Kyai Muhammad Humaidi memulai
belajar pendidikan dasar Al-Quran di rumah sendiri. Mulai dari belajar mengeja
abjad Arab, membaca Al-Quran Surah-surah pendek sampai khatam Al-Quran
dipelajarinya di rumah dari ibu dan ayahnya.
![]() |
KH. M. Humaidi Syuhud |
Sebagaimana saudara-saudaranya yang
lain, pendidikan keilmuan agama dasar dipelajarinya di Madrasah Diniyah
Annasyiatul Jadidah Al-Khoirot mulai dari kelas 1 sampai kelas 6. Saat itu,
madrasah diniyah tingkat tsanawiyah dan tingkat Aliyah belum ada di Ponpes
Al-Khoirot sehingga setelah lulus kelas 6, kemudian berencana meneruskan di
pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo.
Kuliah Syariah di UIN SUKA (Sunan Kalijaga)
Setelah lulus MA PK Nurul Jadid,
Kyai Humaidi meneruskan studi Sarjana S1 di IAI Nurul Jadid namun tidak lama.
Setahun kemudian, ia melanjutkan studi S1 jurusan Syariah di UIN Sunan Kalijaga
Jogjakarta sampai selesai.
Studi Khusus Agama di Makkah
Al-Mukarromah
Selepas keluar daru UIN Suka, beliau
meneruskan studi khusus ilmu agama dari dua ulama Tanah Haram Makkah yaitu
Sayid Ahmad Al-Maliki, Syaikh Muhammad Al-Yamani, Syaikh Makki. Selama di
Makka beliau tinggal di Rubat bersama para santri Indonesia yang lain.
Menikah dan Mengabdikan Ilmu
Pada tahun 2012, beliau kembali ke Tanah
Air untuk menikah dan mengabdikan serta mengamalkan ilmunya di Pesantren
Al-Khoirot. Sejak tahun 2014, menjabat Kepala Madrasah Aliyah
Al-Khoirot.
Setiap Senin pagi, ia mengajar kitab
kuning untuk santri tingkat Wustho 1 ke atas yaitu kitab nabtuq dan ushul
fiqih. Di Madrasah Diniyah beliau
juga mengajar materi ushul fiqih dan ilmu hadits.
Sekolah dan Mengaji di Ponpes Nurul
Jadid Paiton
Sambil sekolah di pendidikan formal
Madrasah Tsanawiyah Nurul Jadid dan Madrasah Aliyah Nurul Jadid, beliau juga rutin
mengikuti pengajian kitab kuning pada para pengasuh termasuk KH. Zuhri Zaini
dan KH. Hasan Abdul Wafi.
Media Sosial
KH. Muhammad Humaidi dapat dihubungi
melalui media sosial Facebook di: http://www.facebook.com/M.Humaidi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar