SEMBOYAN MTs AL-KHOIROT


MADRASAH TSANAWIYAH AL-KHOIROT
S U P E R
SANTRI – UNGGUL – PRESTASI – EMPATI – RELIGIUS

1. SANTRI
Santri diartikan sebagai orang yang mendalami ilmu agama Islam, atau orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh dan dianggap orang yang shalih. Pondok Pesantren merupakan lingkungan tempat santri menuntut ilmu. Hal ini beriringan dengan semangat dan ketetapan yang mewajibkan seluruh siswa madrasah harus menjadi santri di Pondok Pesantren Al-Khoirot, karena landasan dalam mencari ilmu adalah kewajiban setiap muslim. Sehingga, dapat diartikan bahwa santri menuntut ilmu yang bersifat “keduniawian” agar senantiasa didasari oleh pengetahuan terhadap agamanya sebagai pondasi atau dasar membangun kehidupannya .

2. UNGGUL
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Unggul diartikan lebih tinggi (luhur, pandai, baik, cakap, kuat, awet, dan sebagainya) daripada yang lainnya. Bukan berarti keunggulan seseorang ditujukan untuk menghina atau merendahkan orang lain, karena di atas langit masih ada langit. Santri adalah manusia yang berproses untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya dalam penguasaan dan pengamalan ad-dinul Islam (Agama Islam), sehingga terbentuk generasi-generasi bangsa berakhlak mulia.

3. PRESTASI
Diibaratkan dalam suatu kompetisi, seseorang memiliki target pencapaian yang dimulai dari proses belajar, memahami ilmu dan mengamalkannya, hingga mencapai target yang diinginkannya.

4. EMPATI
Empati merupakan kemampuan menghadapi perasaan dan pikiran orang lain, dapat diartikan pula seseorang yang memiliki ketajaman pikiran, kepedulian yang tinggi terhadap diri dan lingkungan. Orang yang memiliki empati, akan menempatkan dirinya secara baik, membantu orang lain tanpa menunggu diundang atau diperintah, dan senantiasa melakukan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

5. RELIGIUS

Santri yang memiliki keunggulan prestasi, kepandaian dalam ilmu atau ditunjukkan oleh ketaatannya terhadap agama Islam. Karena proses kehidupan yang sebenarnya diatur oleh tata tertib, peraturan-peraturan, petunjuk yang ada dalam agama. Tanpa adanya ketaatan terhadap agama, seseorang akan mengarahkan hidupnya secara sembarang, target yang ingin dicapainya hanya keduniawi bukan mencapai keberhasilan di akhiratnya.

0 Komentar