SILATURRAHIM WARGA PONDOK PESANTREN AL-KHOIROT



SILATURRAHIM WARGA PONDOK PESANTREN AL-KHOIROT

         Usai liburan panjang warga Pondok Pesantren Al-Khoirot pada Ramadhan dan Idul Fitri 1436 Hijriyah mulai tanggal 1 Juli hingga 1 Agustus 2015, maka saatnya untuk memulai aktifitas belajar mengajar di Pondok Pesantren Al-Khoirot. Rencana Silaturrahim yang semula di jadwalkan pada hari Ahad tanggal 2 Agustus, akhirnya diundur karena persiapan pembelajaran dan menyambut siswa baru tahun pelajaran 2015/2016. Sehingga Silaturrahim dapat dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 4 Agustus 2015. Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Khoirot, KH. Ja’far Shodiq Syuhud, MA., Kepala Madrasah Diniyah, Kepala Madrasah Aliyah, dan Kepala Madrasah Tsanawiyah Al-Khoirot serta segenap Dewan Guru dan Asatidz pada lembaga masing-masing.  
       Ada beberapa poin penting yang dibahas oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Al-Khoirot, yaitu pertama, dengan dimulainya proses pembelajaran, perlu dipahami oleh guru atau asatidz bahwa siswa yang mendaftar dan belajar di Pondok Pesantren ini berasal dari berbagai kalangan, sehingga wajib untuk memahami karakter masing-masing santri dalam penanganan pendidikannya. Kedua, rata-rata santri berasal dari keluarga dengan taraf ekonomi menengah ke bawah, sehingga konsep yang dicanangkan dari awal berdirinya Madrasah adalah “Pendidikan Murah dan Berkualitas”. Jika ada pendidikan yang membayar mahal dan berkualitas mewah, itu hal yang sudah biasa, dan  semua lembaga pendidikan yang mewajibkan peserta didik atau orang tuanya membayar segala kebutuhan pendidikannya dengan nilai nominal yang mahal dan mereka mendapatkan pelayanan maksimal dan mewah, hal itu sudah menjadi hal yang lumrah dan biasa. Tetapi jika dengan membayar murah, tetapi mendapatkan pelayanan yang baik, ini akan menjadi hal yang luar biasa. Selanjutnya, mengapa tidak ada seleksi nilai dalam hal penerimaan santri atau siswa. Seleksi pada santri akan menyebabkan orang yang benar-benar ingin belajar di Pesantren, tapi memiliki nilai yang tidak mencukupi akan terbuang dan pupus harapannya untuk dapat belajar di pesantren. Hal ini akan mendzolimi dan menimbulkan dosa kepada calon santri atau siswa tersebut. Input siswa yang baik dan menghasilkan output siswa yang berprestasi adalah hal yang biasa. Tetapi, membina input siswa yang biasa  atau dalam kategori nilai yang di bawah rata-rata, dan menghasilkan output siswa yang berprestasi dan dapat bersaing di jenjang pendidikan selanjutnya, merupakan sesuatu yang luar biasa. Ketiga, para pengelola sudah berusaha untuk mewujudkan hal tersebut melalui perbaikan manajemen, koordinasi, dan paling penting adalah kinerja yang baik dan dilandasi keikhlasan untuk membentuk generasi penerus bangsa yang berakhlakul karimah.
       Selanjutnya, kegiatan Silaturrahim Pondok Pesantren Al-Khoriot ditutup dengan doa dan saling bermaafan sebagai sarana untuk saling mengikhlaskan kesalahan yang pernah terjadi, perkataan dan perbuatan yang menyinggung perasaan atau prasangka yang secara tidak sadar muncul di dalam hati. Harapan di masa mendatang, kegiatan silaturrahim ini akan dilaksanakan sebagai kegiatan rutin yang wajib dijadwalkan sebagai agenda tahunan selain acara lain yang sudah menjadi tradisi atau kebiasaan di Pondok Pesantren Al-Khoirot.

0 Komentar